Sabtu, 30 April 2011

Tips Berbicara Didepan Umum


1. Let us pray to God sebelum melakukan kegiatan. Yakin deh, Tuhan pasti ngedukung kita 100% and ngejagain kita terus. For ever pokoknya!!!
      1. Tanemin spirit loe tuk berani mencoba, meskipun nggak tau ntar hasilnya kayak apa. So, don't be afraid! Okey?
      2. Bikin peta konsep ato bahasa gaulnya 'mind map' biar ntar apa yang loe sampein ke audience nggak mbulet and bikin telinganya geli. So, dengan loe bikin mind map, apa yang loe sampein bakal terarah kok! Suer lho?
      3. Sebelum loe jadi pembicara, loe kudu jadi pendengar yang baik dulu. Biar ntar loe bisa belajar dari gaya bicaranya tokoh- tokoh terkenal kita, misalnya pak SBY, Barrack Obama, de el el. Dijamin deh, untuk menjadi pembicara yang baek, loe bisa ngembangin sendiri gaya bicara loe.
      4. Loe pingin lancar bicara didepan umum? Loe bisa latihan ngomong didepan cermin biar nggak demam panggung alias grogi. So yang kita lihat itu diri loe sendiri, masak loe malu ama diri loe sendiri? Apa kata dunia???
      5. Loe juga harus tau diri. Ngomong jangan asal ngomong. So, siapin dulu itu tema yang mau loe omongin.
      6. Waktu tampil lebih siip lagi kalo pake argumen yang jelas, lugas, tepat, dan padat.

Senin, 18 April 2011

kotbah pentingnya merayakan hari Minggu


Kotbah dan Katekese: Pentingnya Hari Minggu
Oleh: Bonaventura Mario

      Selamat siang bapak-ibu serta saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Bagaimana kabarnya hari ini? Puji Tuhan, Dia masih memberikan kita semua berkat dan rahmat kesehatan, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul dan merayakan iman kita.
Bapak-ibu serta saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, mulai dari kecil, keluarga saya selalu menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anaknya. Setiap hari Minggu, saya diajak untuk pergi ke gereja. Awalnya saya pergi ke gereja itu dengan berat hati, karena film-film kartun yang diputar di TV waktu itu bagus-bagus, ada Doraemon, Upin-Ipin sayang sekali kalau melewatkannya. Pernah saya mogok pergi ke gereja karena saking kepinginnya menonton TV. Maklum, waktu itu saya masih anak-anak. Beda sekali dengan anak-anak di stasi Ngeni ini ya, semuanya rajin-rajin. Rajin ikut sekolah minggu, dan rajin ke gereja.
            Bapak-ibu dan saudara yang terkasih dalam Kristus, terkadang  ada saja yang menghambat kita untuk mau pergi ke gereja. Entah itu rasa malas, atau lebih mementingkan pekerjaannya, misalnya mencari rumput, merawat ladangnya, dll. Memang itu penting, kalau tidak bekerja, mau makan apa ternaknya? Mau makan apa anak istri? tapi ada yang lebih penting lagi, yaitu makanan rohani. Manusia itu hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Bapak-ibu dan saudara yang terkasih dalam Kristus, ada falsafah Jawa yang mengatakan “Urip iku mung mampir ngombe”. hidup kita di dunia ini  hanya untuk mampir minum. Kalau hidup itu hanya mampir, lalu kemana tujuan utama kita? Tujuan utama kita adalah rumah Bapa di surga. Bagaimana caranya untuk dapat sampai ke surga? Caranya adalah melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam perintah Allah yang ketiga, Allah memerintahkan kita untuk menguduskan hari sabat, atau hari Minggu.
Hari sabat atau hari Minggu itu adalah hari dimana kita bisa beristirahat. Selain itu, hari sabat itu dikhususkan untuk Allah, yang telah menciptakan kita. Kita butuh istirahat untuk melepaskan setumpuk beban kita. Bahkan Tuhan pun juga membutuhkan istirahat. Setelah menciptakan bumi dan seisinya, Dia beristirahat dan memberkati semua ciptaan-Nya. Pada zaman perjanjian lama dan perjanjian baru, disaat hari sabat, tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan apapun. Namun Tuhan Yesus telah memperbaharui penghayatan hari sabat. Yesus menegaskan bahwa, segala tindakan yang bertujuan untuk memuliakan Allah itu tidak mungkin melanggar hari sabat. Tujuan dari hari sabat ini adalah untuk memfokuskan diri untuk berrelasi dengan Allah. Menguduskan hari sabat itu adalah salah satu wujud iman kita. Kita menguduskan hari Tuhan dengan mengikuti acara-acara rohani, misalnya mengikuti misa, ibadat sabda, dan mengikuti acara-acara stasi. Untuk teman-teman mudika mari ikut kumpul mudika. Untuk yang masih anak-anak, mari ikut sekolah minggu. Untuk keluarga, mari ikut doa kelompok di kelompoknya masing-masing. Ada juga KTM, dll. Pokoknya kita isi hari sabat ini untuk acara-acara rohani.
Selama hari Senin-Sabtu pasti banyak kesalahan yang telah kita perbuat. Kita mohon rahmat pengampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat selama satu minggu yang lalu, kemudian mohon kekuatan dan berkat untuk menjalani hidup kita satu minggu ke depan.
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan bila kita menghadiri perayaan ekaristi. Kita bisa mendermakan sebagian uang kita lewat kolekte untuk Gereja. Kita diakui menjadi jemaat secara penuh apabila kita mengikuti misa. Kita juga bisa berjumpa, berelasi dengan saudara seiman dalam Tuhan. Bahkan bisa dapat jodoh bila Tuhan menghendaki.
Tuhan telah memberikan kita waktu 24 jam sehari, dalam satu minggu ada 7 hari. Tuhan bisa saja meminta semua hari yang ada untuk diri-Nya, karena Tuhan itu adalah Tuhan yang Maha Kuasa.  Namun Tuhan meminta 1 hari saja, hari Minggu untuk beribadah kepada Tuhan. Masa kita masih menggunakan hari minggu ini untuk kepentingan diri kita sendiri? Peribahasa jawanya seperti ini, “wis diwenehi ati isih ngrogoh rempelo.” Sudah diberi dipensasi, malah minta yang lebih..
Maka dari itulah mari kita menguduskan hari sabat, hari Tuhan kita sebagai salah satu wujud iman kita. Berkah dalem.